Rabu, 27 April 2011

NARASI FILM THE MESSAGE


NARASI FILM THE MESSAGE



Makalah diajukan untuk Ujian Akhir Semester (UAS)
Sejarah Dan Peradaban Islam


Dosen Pembimbing:

Dwi Susanto, MA.






Oleh :

Muhammad Nur Salim  : A02209016
                                     





JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB
IAIN SUNAN AMPEL  SURABAYA
2010

PENDAHULUAN


            Sejarah atau riwayat hidup seseorang atau sekelompok amat penting diketahui dan dipelajari untuk diambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Amat pentingnya, sehingga di dalam kitab suci Al Qur’an banyak didapati ayat-ayat yang mengisahkan tentang perjalanan hidup atau perilaku seseorang atau sekelompok umat pada masa lalu. Ada cerita orang atau sekelompok yang baik perilakunya seperti para Nabi dan para sahabatnya, ada pula riwayat orang yang dholim seperti Fir’aun, Qorun dan sebagainya.
            Dua macam kelompok manusia yang bertolak belakang itu, yakni satu kelompok berupaya dengan segala kekuatan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di muka bumi, baik di bidang Aqidah, Syari’ah dan Mu’amalah menurut tuntuna Allah Swt, untuk mengharapkan ridlo-Nya, sedangkan kelompok lain juga berupaya dan berjuang dengan segala macam cara dan mencurahkan kemampuan untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan Aqidah dan tradisi sesat serta tatanan masyarakat berdasarkan nafsu yang jauh menyimpang dari kebenaran gama Allah Swt.
            Dua kelompok tersebut sama-sama berjuang dan sama-sama rela mengorbankan segala kemampuan yang mereka miliki dan kuasai untuk mencapai kepentingan dan tujuan masing-masing, tetapi kenyataan sejarah membuktikan bahwa pada akhirnya yang benar selalu menang, dan mendapatkan pertolongan Allah, sedangkan yang bathil pasti akan hancur, sesuai dengan firman Allah, “ Waqul jaal haqqo wa zahaqol bathila innal bathila kana zahuqo.”
            Terlepas dari segala kekurangan dan kontroversi pembuatan film “The Message”, rekontruksi sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw dengan media Audiovisual lebih memudahkan kita di dalam memahami sejarah kehidupan seseorang yang mulia, yang diutus langsung oleh Allah Swt untuk membawa dan menyebarkan agama-Nya. Rasulullah yang segala ucapan dan perbuatanya dijadikan sumber hukum umat Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Makalah ini akan berusaha semaksimal mungkin menceritakan kembali film “The Message” sesuai dengan alurnya yang telah terekam di dalam pikiran penulis. Tentunya sesuai dengan kemampuan daya tangkap dan daya ingat penulis yang sangat terbatas.


The Message

DISK 1

            Nabi Muhammad Saw terlahir di Mekah. Mekah adalah kota yang terkenal dan penting diantara kota-kota lain di Jazirah Arab. Di Mekah terdapat bangunan Ka’bah (Baitullah) yang menjadi pusat keagamaan penduduk Jazirah Arab yang tak pernah sepi dari peziarah. Selain itu letak kota Mekah yang strategis dilalui jalur kafilah prdaagangan menghubungkan Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Nabi terlahir dari suku yang berkedudukan tinggi yaitu Quraisy, yang berkuasa menjaga Ka’bah. Ketika Nabi dilahirkan, penduduk Mekkah begitu juga dengan suku Quraisy berada dalam kondisi yang menyimpang jauh dari ajaran agama Nabi Ibrahim, yang biasa disebut sebagai zaman Jahiliyyah. Ka’bah menjadi tempat penyembahan berhala-berhala yang jumlahnya sekitar 360 dengan berhala utama berama Hubal. Masyarakat Mekkah suka minum khomer, Judi, Mengubur anak perempuan hidup-hidup, berzina dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.

            Dalam film ini dapat disaksikan Ka’bah yang dikerumuni oleh banyak orang yang datang dari luar kota Mekkah, penduduk Mekkah yang menyembah berhala-berhala dan dewa-dewa mereka. Di pasar Ukaz yang ramai selain terdapat transaksi jual beli terdapat beberapa orang mengerumuni penyair-penyair. Syair adalah satu seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa Arab. Terdapat adegan ketika penyair sedang membacakan syair yang indah untuk Abu Sufyan, kemudian Abu Sufyan tersenyum dan menghadiahi penyair sekantong uang. Para pezirah Ka’bah merupakan aset perdagangan untuk penduduk Mekkah, oleh karena itu penduduk Mekkah berusaha memberikan pelayann yang terbaik. Dapat dilihat tatkala Muawiyah yang dipayungi budakya bernama Bilal sedang ditanya, “berapa onta yang akan kita sembelih untuk mereka? 70 ekor?”. Muawiyah menjawab “100 ekor dan 10 untuk pemimpin mereka”, ketika itu beberapa rombongan peziarah baru saja datang.

            Nabi Muhammad terbiasa menyendiri untuk bertafakkur di gunung Jabal Nur tepatnya di gua Hira menjahui kesenangan duniawi dan kesesatan penduduk Mekkah. Abu Thalib paman beliau mulai mencemaskan keadaanya karena sudah beberapa hari tidak pulang. Atas kuasa Allah, wahyu yang pertama yakni surat al-Alaq 1-5 turun dengan perantara malaikat Jibril pada 17 Ramadhan 611 M. Dengan ini menjadi suatu tanda bahwa Muhammad adalah seorang Nabi Allah. Nabi hanya menceritakan kejadian ini pada orang-orang terdekat beliau saja. Setelah turun wahyu pertama selang beberapa waktu lamanya turun wahyu yang kedua surat Al-Mudatsir 1-7 yang memerintahkan beliau untuk menyeru umat manusia supaya menyembah Allah Swt. Sebelum beliau menerima wahyu yang kedua ini Jibril menampakan dirinya sehingga Nabi gemetar dan pulang dari Gua Hira dan minta diselimuti. Ini  menajadi tanda dan bukti bahwa beliau benar-benar seorag Rasul dan diperintahkan unutk berdakwah. Pertama-tama beliau berdakwah sembunyi-sembunyi kepada sahabat dan keluarga terdekatnya yakni, Bani Abdul Mutholib.

            Yang pertama–tama masuk Islam adalah istri beliau sendiri, yakni Khotijah, sahabat karibnya sejak kecci Abu Bakar, mantan budak yang diangkat jadi anak Zaid, dan orang-orang terdekat Nabi lainnya. Sedangkan paman beliau, Abu Lahab menetang keras ajaran Islam dan mengatakan “celakalah wahai kau Muhammad”. Begitu juga dengan Abu Jahal dan Abu Sufyan yang tidak suka dengan ajaran yang dibawa nabi Muhammad karena takut tergeser pengaruh sosial sehingga akan mengurangi kekuasaan serta ekonominya. Sedangkan pamannya yang mengasuh beliau, Abu Thalib berjanji kan selalu melindungi keponakannya.

            Ketika turun surat Al Hijr 94 yang menyuruh Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Nabi menyeru pada seluruh penduduk Mekkah dan para peziarah di ka’bah tanpa mengenal kasta, baik hamba sahaya maupun tuan berkuasa yang kaya raya. Lebih banyak yang menentang agama Islam daripada yang menerima kareana bertolak belakang dengna kepercayaan nenek moyang yang selama ini mereka anut. Ketika Nabi Muhammad dan segelintir pengikutnya sedang berdakwah di Ka’bah dan ketika itu juga Abu Jahl mengolok-olok dan menghina Nabi, kemudian Hamzah (Paman Nabi, Si Pemburu singa padang pasir yang bertubuh besar dan kuat) pulang dari perburuan dan mendapati keponakannya dihina, Hamzah tidak terima dan memukul Abu Jahl hingga tersungkur ke tanah. Abu Jahl dan orang-orang Makkah tidak berani membalas. Dan Hamzah kemudia menyatakan keislamannya pada Nabi.

            Budak yang memeluk Islam disiksa tanpa perikemausiaan seperti Bilal budak Muawiayah, ia diikat dibawah terik matahari dan dicambuki serta di atas tubuhnya dibebani batu besar. Ayah dan Ibu Ammar yakni, Yassir dan Sumayyah disiksa sampai mati. Sumayyah diikat dan ditusuk dengan tombak oleh Abu Jahal, dia merupakan Syahidah pertama. Sedangkan Bilal dibebaskan Abu Bakar dengan tebusan 100 dinar.

            Melihat semakin banyak penduduk Mekah yang tertarik masuk Islam maka Abu Sufyan , Abu Jahal, Abu Lahab dan para para orang berkedudukan lainnya mulai menggunakan berbagai cara untuk menghentikan dakwah Nabi. Mulai dengan cara kekerasan menyiksa budak muslimin dan orang-orang yang tidak punya perlindunga kuat dari kabilahnya sampai cara diplomatik menjanjikan tahta, wanita ,dan harta untuk Muhammad asal mau berhenti berdakwah. Tetapi, Nabi dengan tegas menjawab “ Demi Allah, biarpun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku aku tidak akan berhenti menyeru kepada Agama Allah hingga agama ini menang atau aku binasa karenanya”.

            Sikap Nabi yang tegas dan gigih menegakkan agama Allah ini semakin mendapat permusuhan dari kafir Quraisy. Kekejaman yang dilakukan penduduk Mekkah terhadap kaum muslimin memaksa beliau menhijrahkan kaum muslimin keluar kota Mekah. Nabi memilih negara Habsyi/Habasyah ( sekarang Ethiopia) karena Negus (raja) negara ini adalah seorang kristen yang adil. Pengungsian ini di lakukan dengan diam-diam dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thaolib. Tetapi rupanya kafir Quraisy mengetahuinya sehingga mereka melakuakann pengejaran dengan kuda. Atas perlindunga Allah rombongan kuda itu kehilangan jejak saat mengejar. Sesampainya di Habsyi Ja’far mewakili rombongan muslimin menjelaskan maksud kedatanannya. Atas perintah Abu Sufyan , Hamar dan pasukannya yang punya hubungan erat dengan raja Habsy diperintahkan untuk ke Habsyi membujuk raja agar menolak kaum muslimin dan memintanya memberikan rombongan itu untuk dibawa pulang kembali ke Mekah, tetapi ternyata usaha itu gagal.

            Permusuhan kafir Quraisy menagambil bentuk baru setelah penyiksaan dan diplomatik tidak membuahkan hasil yang memuaskan, yakni pemboikatan Bani Hasyim yan selama ini menjadi pelindung Nabi. Pemboikotan terhadap Bani Hasyim ini sangat kejam. Mereak membuat perjanjian tiadak akan mengadakan perkawinan, jual beli, tidak brbicara dll, yang intinya memutuskan hubungan sama sekali dengan Bani Hasyim. Kafir Quraysi menjarah tempat tinggal Bany Hasyim dan merusaknya serta mengusirya ke suatu wilayah yang disebut Syi’b Abu Thalib. Selama 3 tahun Bani Hasyim menderita kelaparan yang teramat sangat.

            Tak lama usai pemboikotan datang cobaan berat kepada Nabi, Khotijah istri beliau dan Abu Tholib paman beliau yang selama ini menjadi suporter meninggal dunia. Penduduk Mekah semakin leluasa melampiaskan amarahnya kepada Nabi. Melihat keadaan penduduk Mekah yang demikian, dengan penuh kesabaran Nabi dan Zaid mencoba berdakwah di Thaif , tetapi disana Nabi malah dilempari batu oleh anak-anak. Dengan beberapa pertimbanan akhirnya Nabi dan kaum muslimin hendak meninggalkan Mekkah dan berhijrah ke Madinah. Apalagi para penduduk Madinah yang menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi melakukan bai’at untuk melindungi Nabi. 




DISK 2

            Kaum muslimin yang berjumlah sekitar 70 orang hijrah ke Madinah dengan menempuh jarak sejauh 200 mil tanpa membawa harta bendanya. Sedangkan Nabi sendiri, Abu Bakar dan Ali masih bertahan di Mekah. Di sisi lain orang-orang musyrikin Mekah sedang berkumpul untuk merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Dalam diskusi itu tampak juga Salhur dari Madinah yang mengklaim dirinya sebagai raja atau penguasa di Madinah.

            Tujuh pemuda bertombak yang diperintahkan membunuh Nabi gagal menjalankan tugasnya. Karena tatkala mereka hendak menhunuskan tombaknya yang didapati hanya Ali, sepupu Nabi. Para kafir Quraisy yang mengetahui bahwa Nabi telah meninggalkan Mekah segera membuat sayembara bahwa yang bisa membunuh Nabi akan dihadiahi 100 ekor unta. Atas kuasa Allah SWT ketika para orang-orang yang mencari Nabi untuk dibunuh sudah dekat dengan tempat persembunyian Nabi (Gua Tsur) mereka melihat bahwa di pintu gua terdapat sarang laba-laba yang masih utuh sehingga mengurungkan niatnya utuk mmeriksa gua itu.

            Sementara para muslimin Muhajirin ( penduduk muslim Mekah yang hijrah ke Madinah) dan Anshar ( penduduk muslim asli Madinah) merasa cemas akan keselamtan Nabi. Mereka hampir putus asa karena Nabi belum juga kunjung datang, apalagi panas gurun bulan Juni yang mematikan, sedangkan Nabi hanya manusia biasa. Tampak orang-orang yang berada di atas pohon kurma melihat Nabi dan Abu Bakar dari kejahuan. Rasa cemas pun berganti menjadi suka cita. Sesampai di Madinah Nabi disambut oleh penduduk Madinah dengan lantunan syair pujian.  Sedangkan Salhur yang mengetahui  Nabi telah sampai di Madinah denan keadaan selamat menyuruh seseorang untuk memberi kabar pada orang musyrikin di Mekah.

            Sempat terjadi perebutan penawaran masalah Nabi singgah di rumahnya siapa. Lalu dengan bijaksana Nabi mengatakan  akan tinggal dimana onta yang dinaikinya berhenti berjalan. Kemudian tempat onta berhenti itu dibangun rumah Allah atau Masjid. Nabi sendiri juga ikut bekerja dalam pembuatan masjid itu. Tampak percakapan antara Hamzah paman Nabi dengan Zaid, anak angkat Nabi karena melihat Nabi yang bekerja cukup keras dalam pembangunan Masjid pertama di Madinah itu. Inti percakapan dalam film ini:
Hamzah            : Nabi bekerja terlalu keras padahal usianya sudah 53 tahun. Berapa      usiamu?
Zaid                 : 30, Nabi mengatakan bekerja itu termasuk ibadah.

            Adzan untuk panggilan sholat dikumandangkan pertama kali oleh Bilal. Untuk menyatukan kaum muslimin dan para penduduk Madinah Nabi membuat Undang-undang tertulis yang mengatur kehidupan penduduk kota Madinah yang sekarang biasa disebut Piagam Madinah. Tampak Salhur membawa salinan Pigam Madinah ke Mekkah, Abu Sufyan yang membacanya kemudian membakarnya. Mengetahui bawa pengikut Nabi atau kaum muslimin sudah membentuk suatu koloni atau negara Islam di Madinah maka timbul  rencana untuk  mengadakan perang. Untuk memancing kaum muslimin agar mau berperang penduduk kafir Mekah menjarah dan merusak seluruh harta benda yang di tingalkan kaum Muhajirin serta menjualnya ke Damaskus.

            Salhur yang dari awal berpura-pura berpihak pada kaum muslimin pedahal berada dipihak musuh menyebarkan kabar bahwa harta benda kaum Muhajirin yang ada di Mekah dirampas. Tetapi Nabi melarang kaum muslimin untuk berperang meskipun banyak dari mereka yang ingin berperang. Tampak adegan percakapan antara Hamzah denga Nabi. Hamzah secara antusias  berterus terang di hadapan Nabi bahwa  dia ingin berperang. Lalu turun wahyu unutk berperanag. Barulah setelah itu Nabi mengizinkan kaum muslimin untuk berperang dengan syarat tidak akan membunuh anak-anak, wanita, orang lanjut usia dan orang-orang yang cacat. 

            Maka bertemulah pasukan muslimin dan pasukan musyrikin Mekah di daerah yang bernama Badar. Meskipun kalah dalam hal jumlah tapi tak mengendorkan keberanian dan semangat jihad kaum muslimin. Sebelumnya kaum muslimin berhasil menjarah sumur-umur untuk minum di Badar. Sebelum perang di mulai tampak Utbah menantang 3 oarang dari pasukan muslimin untuk berduel satu lawan satu. Dari pihak Mekah maju Syaibah, putranya sendiri Walid dan dirinya sendiri (Utbah). Dari pihak muslimin maju 3 orang Anshor, tetapi Utbah menolaknya. Kemudian Rasul memerintahkan Hamzah, Ali dan Ubaidah. Hamzah bertarung melawan Utbah, dan berhasil membunuhnya, begitu juga dengan Ali berhasil membunuh Walid, sedangkan Ubaidah terluka parah setelah membunuh lawannya Syaibah.

            Perang kemudian dilanjutkan dengan bentrok antara dua pasukan, dengan strategi perang yang jitu kaum muslimin yang jumlahnya sedikit keluar sebagai pemenang. Tampak juga adegan Bilal yang berhasil membunuh mantan tuannya, Muawiayah. Dalam perang ini kaum muslimin mendapatkan harta rampasan perang dan berhasil menawan beberapa pasukan musuh. Kaum musyrikin Mekah yang kalah merasa terhina dan berjanji akan membalas dendam.





DISK 3

            Pasukan kafir Mekah yang berjumlah sekitar 3.000 dibawah pimpinan Abu Sufyan dan 200 pasukan berkuda dibawah pimpinan Khalid bin Walid bergerak menuju Madinah untuk membalas kekalahan perang di Badar. Kaum muslimin yang mengetahui hal ini menyongsong kedatangan mereka di bukit Uhud. Pasukan Nabi memang kalah jauh dalam hal jumlah tetapi tidak kalah dalam hal keberanian dan tekat. Dengan strategi perang yang rapi kaum muslimin yang jumlahnya sedikit dapat memukul mundur pasukan Mekah yang lebih besar itu hingga lari terbirit-birit. Apalagi kemarahan kau muslimin memuncak tatkala mengetahui Hamzah mati tertombak oleh Washi, seorang budak dai Habsyi yang disewa oleh Hindun. Karena merasa kaum muslimin sudah memenangkan peperangan, laskar pemanah yang ada di atas bukit yang tadinya diperintahkan Nabi untuk tetap ditempat apapun kondisi yang terjadi mulai turun meninggalkan posnya dan tergoda untuk mengambil harta rampasan yang tercecer. Khalid yang dari awal pertempuran tidak bisa menjalankan rencana karena keberadaan pasukan pemanah di atas bukit tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan berbelok mengitari bukit pasukan berkuda menyerang kaum muslimin yang sedang memungguti harta rampasan dari belakang secara tiba-tiba hingga pasukan muslimin kocar-kacir, ditambah lagi  pasukan musyrikin Mekah yang tadinya lari dari pertempuran kembali lagi untuk menyerang,  Nabi pun teluka, Sekitar 70 pasukan musimin syahid di perang ini. Hindun ( istri Abu Sufyan ) yang menyimpan dendam atas pembunuhan ayahnya mencari mayat Hamzah dan membelah perutnya dan mengeluarkan jantungnya.

            Meskipun kalah perang tidak menurunkan semangat para muslimin untuk bekerja, tampak mereka dengan rajin mncangkul ladang. Ketika peintah Haji sudah mulai disyari’atkan Nabi beserta kaum muslimin bergerak menuju Ka’bah di Mekkah dengan mengunakan pakaian haji tanpa senjata dan singgah terlebih dahulu di Hudaibiyyah. Penduduk Mekkah yang mengetahuinya mengirim Khalid dan beberapa orang berkuda untuk menanyakan dan memastiakn apa maksud kedatangan kaum muslimin. Kemudian malamnya diadakan perjanjian antara kaum muslimin dengan perwailan penduduk Mekkah Zubhal bin Amar. Dalam tulisan perjanjian itu Zubhail tidak setuju memakai tuisan basmalah dan bukan Muhammad Rasulullah tetapi Muhammad Ibn Abdullah. Dalam perjanjian yang biasa di sebut peranjian Hudaibiyah menyatakan bahwa berangkat haji unutk kaum muslimin ditangguhkan hingga tahun depan. Dan selama 10 diadakan genjatan senjata.

            Masa damai ini digunakan dengan baik oleh Nabi untuk melanjutkan Dakwahnya, yakni menyeru umat manusia kepada agama Allah. Nabi mengajak Raja Heraklius di Bizantium, Ezra di Persia, dan Mecococus di Alexandria unutuk memeluk Islam lewat surat yang telah dikirim oleh utusan beliau. Khalid dan Hamid terus mengawasi gerak-gerik kaum muslimin. Dalam masa damai ini pemeluk agama Islam bertambah dengan drastis yang menyebar ke berbagai daerah dan dimanfaatkan untuk mmperdalam ajaran agama Islam. Khalid dan Hamid yang sering melihat kehidupan kaum muslimin pun akhinya mnedapat hidayah dari Allah dan menyatakan diri masuk Islam.

Di malam buta, kaum muslimin mendapat serangan yang tidak disangka-sangka karena masih dalam masa perjanjian damai dengan pendudduk Mekkah. Paginya Abu Sufyan datang untuk menemui Rasul dan minta maaf atas serangan tadi malam akan tetapi Rasul memalingkan muka dan para kaum muslimin pun tidak mau mendengarkan penjelasan Abu Sufyan yang mengatakan serangan itu buakan atas perintahnya Tampak adegan Abu Sufyan memohon pada Farkhan dan familinya Qudar, Walid yang sudah masuk Islam menertwakan sikap Muawiyah yang seumur hidupnya belum pernah memohon. 

            Kaum muslimin merasa dikhianati oleh penduduk Mekkah atas perjanjian di Hudaibiyah yang telah dispakati bersama. Maka dengan pasukan yang sangat banyak jumlahnya karena hampir seluruh Jazirah Arab sudah menyatakan diri masuk Islam. Nabi dan kaum muslimin menuju Mekkah untuk membebaskan tanah kelahiran beliau dari kemusyrikan. Sebelum sampai di kota Mekkah pasukan muslimin mendirikan tenda dan bermalam di gunung dekat kota Mekkah. Api unggun kaum muslimin yang sangat banyak membuat nyali penduduk koata Mekkah terutama Abu Sufyan lenyap sudah. Abu Sufyan malam itu datang menemui Rasul untuk mengakui kekalahan dan  meminta keselamatan. Abu Sufyan juga mengakui bahwa Muhammad adalah seorang Nabi dan Rasul Allah, tetapi masih ada keraguan di hatinya. 

            Keesokan harinya pasukan muslimim yang jumlahnya puluhan ribu datang dari tiga penjuru memasuki kota Mekkah. Bilal berteriak “Tidak ada pintu yang didobrak, barangsiapa yang masuk ke dalam rumah dan menutup pinrunya aman, dan barangsiapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia juga aman”. Tampak beberapa pasukan muslimin yang memeluk keluarganya, tanah, dan dinding rumahya karena sangat rindunya pada kampung halaman mereka dilahirkan. Nabi memasuki Ka’bah dan menghancurkan berhala-berhala dan diikuti oleh kaum muslimin, begitu juga dengan gambar-gambar dewa. Bilal segera melepas baju perangnya dan memanjat naik ke atas Ka’bah untuk mengumndangkan adzan. Peristiwa penaklukan kota Mekkah tanpa perlawanan ini disebut Fatkhul Makkah. Kaum muslimin kemudian Thawaf mengeilingi Ka’bah. Tak lama setelah peristiwa itu penduduk Mekkah berbondong-bondong menyatakan diri masuk Islam dihadapan Rasul. Dengan demikian seluruh jazirah Arab telah masuk Islam. Dalam haji yang terakhir Nabi yang disebut Haji Wada beliau menyampaikan khotbah yang sangat bersejarah. Beliau meninggal di Madinah 8 juni 623 M.

















PENUTUP


            Demikian besar perjuangan Nabi Muhammad Saw dan para Shohabat dalam menegakkan agama Allah SWT. Nabi terlahir di Mekah tetapi Islam pertama kali berkembang pesat di Madinah. Suku Nabi sendiri, yakni Quraisy justru malah menjadi musuh utama Nabi dalam menyiarkan ajaran agama Islam. Meskipun sebenarnya masih ada beberapa peristiwa penting yang tidak ditampilkan dalam film ini seperti perang Khandak( Ahzab), Perang Tabuk dan lain-lainnya. Makalah ini hanya menceritakan apa yang ada dalam film The Message.

5 komentar:

  1. Trimakasih sangat membantu untuk lebih memahami isi film the message

    BalasHapus
  2. Sangat membantu sekali kakak dalam hal untuk mentelaah sejarah

    BalasHapus
  3. saya kesini karena tugas sma :")

    BalasHapus
  4. ini filmnya dibuat yg tahun 1976/1977 kan?

    BalasHapus